Alam semulajadi,anugerah Allah yang tidak ternilai..
Masa ummi sekolah rendah dulu, antara subjek yang dipelajari dinamakan Ilmu Alam. Sekarang ini dinamakan Geografi. Agak ummilah zaman dahulu bahasa Melayu dipengaruhi oleh tamaddun dan budaya Islam Arab. Sebab itu banyak istilah dan penggunaan kata dalam bahasa Melayu yang menyerupai bahasa Arab. Contohnya subjek Ilmu Alam itu.
Bagi orang kampung seperti ummi, alam tabie adalah kehidupan siang dan malam.Hidup dan mati. Bagai degupan jantung yang dapat dirasa segenap denyut nadi. Alam tabie anugerah Ilahi, ia... amat dekat dihati sanubari. Saling perlu memerlukannya.
Sekadar memberi contoh. Aktiviti harian si anak desa. Bila bangun pagi, terus ke kali lalu berwudhuk lantas berdoa yang maksudnya,"
" Aku menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Allah yang esa tiada yang menyekutuinya. Dan aku menyaksikan bahawa Muhammad itu hamba dan pesuruhnya. Ya Allah , jadikanlah aku dari hambaMu yang soleh. Maha Suci Allah dengan sifat kepujianMu. Aku menyaksikan tiada Tuhan melainkan Engkau. Ku mohon ampun dan taubat padaMu. Dan Allah rahmati serta sejahterakanlah junjungan kami Muhammad, keluarga serta sahabat-sahabat Baginda" .
Sabda Rasullullah SAW:
"Sesiapa yang mengambil wuduk dengan baik kemudian dia berkata, Asyhadu al laa ilaaha illAllah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'Abdahu wa rasulluh, Allah hummaj 'alni minat tawwaabin, waj'alni minal mutatohhiriin (maksudnya: Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah esa (Tuhan) saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah hamba dan utusanNya. Allah jadikanlah aku dari kalangan orang yang banyak bertaubat dan jadikanlah aku dari kalangan orang yang menyucikan diri), akan dibuka untuknya kesemua lapan pintu-pintu syurga agar dia memasukinya dari mana dia suka.
(Hadis Riwayat Al-Tarmizi(50);Sahih:Sahih Al-Tarmizi(55) dan Al-Nasai(148);Sahih:Sahih Al-Nasai(148)
Bila tangan diangkat doa dipohon, mata melihat menerawang ke langit nan terbuka. Melihat betapa hebatnya ' Ayat-ayat Allah' umpama kitab yang terbuka luas. Hati rasa amat syahdu....melihat langit maha hebat dan besarnya ciptaannya itu.Minda menyelusuri Alam,saujana mata memandang... . Alam anugerah Allah kepada hambanya yang hidup untuk mengabdikan diri kepada yang Maha Esa. Itulah tujuan alam ini dicipta.
Terasa amat dekat di hati bila membaca ayat2 suci. Seumpama surah An-Naba' ini. Semuanya ada di depan mata. Bukan teori atau ilusi, tapi itulah kenyataan kehidupan kepada kami orang-orang desa......
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
6. Bukankah Kami jadikan bumi suatu hamparan yang luas.
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
7. Dan gunung-gunung sebagai pasak?
Ayat 6 sampai 16 memiliki makna yang sama. Allah sedang menunjukkan bukti dari
kesempurnaan penciptaan dan sifat siklis dari penciptaan tersebut. Bukankah bumi
menjadi hamparan luas yang meringankan gerak kita sehingga kita dapat mencari
penghidupan, dan bukankah gunung-gunung itu pasaknya? Secara geologis, gunung-gunung
bagaikan pilar-pilar terpendam yang merekatkan lapisan kerak bumi yang renggang
sehingga aman dan stabil.
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا 8.
Dan Kami telah menciptakan kamu berpasang-pasangan.
Ayat ini mengungkapkan keberpasangan dari setiap jenis makhluk hidup, laki-laki
dan perempuan, dan kebertentangan setiap aspek penciptaan lainnya, seperti baik dan
buruk, sehat dan sakit, nafs (diri) yang rendah dan nafs yang tinggi.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
9. Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
10. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian penutup,
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
11. Dan Kami jadikan siang untuk mencari pengbidupan,
Akar kata kerja 'istirahat' dalam bahasa Arab adalah subât yang artinya tidur di
musim dingin, beristirahat, menghentikan kegiatan (sabata). Kata benda yang
bertalian adalah sabbat yang artinya Sabtu. Pada hari ini kaum Yahudi tidak boleh
mengerjakan urusan duniawi apa pun. Semua aktivitas lahiriah dilarang agar manusia
bisa mengisi ulang dirinya secara batiniah. Tidur—suatu bentuk hibernasi atau
kegelapan yang singkat—sebenarnya dapat membangkitkan vitalitas karena dengan tidur
kesegaran fisik kita akan pulih kembali dan mencapai keseimbangkan diri setelah
menjalani berbagai kesulitan di siang hari. Saat malam tiba, maka malam pun
menyelubungi kita bagaikan sebuah jubah. Kata yang digunakan di sini untuk
'penutup' adalah libâs, dari kata kerja labisa, yang artinya 'mengenakan penutup
atas sesuatu, menyelubungi, membajui atau memasangkan pakaian'.
Penghidupan (ma'âsy) berasal dari kata 'âsya, yang artinya 'hidup'. Ma’âsy juga berarti 'jalan hidup atau gaya hidup'. Siang hari adalah waktu untuk melakukan aktivitas jasmaniah karena ada cahaya, dan sebaliknya, bila tidak ada cahaya (yakni, malam hari), maka itulah saatnya untuk melakukan aktivitas batiniah. Begitulah menurut hukum kebalikan.
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
12. Dan Kami membangun di atas kamu tujuh buah yang kokoh,
'Tujuh buah yang kokoh' di sini adalah tujuh langit. Syidâd adalah jamak dari syadîd (kuat), dari akar kata syadda (kokoh, kuat, teguh, mantap,' dan 'membebani'). Ini berarti bahwa langit-langit itu saling bertalian dan terjalin secara kuat, disatukan oleh kekuatan-kekuatan tak kentara yang berada di luar jangkauan penglihatan kita. Dari tujuh lapis realitas fisik (langit) yang tinggi, kita hanya dapat melihat lapisan langit yang berisi bintang-bintang.
Banâ artinya 'membangun, mendirikan, menegakkan, menyusun'. Langit-langit disatukan dan dibangun oleh kekuatan dan kekuasaan yang tidak nampak. Bagian fisik dari langit-langit itu tidaklah ada artinya dibanding banyak sekali kekuatan gaib yang menjaga agar mereka tetap seimbang selama berjalannya ekspansi.
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
13. Dan Kami jadikan lampu yang menyala terik,
Ini adalah deskripsi tentang matahari yang seringkali diilustrasikan sebagai sirâj wahhâj (lampu yang menyala terik). Wahhâj artinya 'menyala terik, pijar, panas membara, berkobar-kobar, cemerlang'. Sifat matahari adalah memancarkan cahaya, sedangkan sifat bulan adalah memantulkan cahaya.
وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
14. Dan Kami turunkan dari awan air yang melimpah,
Kata yang digunakan di sini untuk awan (mu'shirât) berasal dari 'ashara, yang artinya 'memeras, menekan ke luar'. 'Ashîr artinya 'air' (jus). Mu'shirât adalah awan yang mengeluarkan air hujan yang turun melimpah (tsajjâja).
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
15. Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu bijian-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
16. Dan kebun-kebun yang lebat.
Demikianlah alam tabie..bagi insan yang diajarkan oleh Al-Quran. Suatu kehidupan yang diciptakan untuk insan. Agar kekal menjadi hamba Tuhan.....!
Allahummajalna min ibadika muhsinin..
Ummi Wardah.
10 Zul hijjah
No comments:
Post a Comment