Sunday, November 29, 2009
E'idul Adha yg lebih berhak disambut lama...
Setiap tahun kita semua menyambut Aidul Adha. Popularnya kerana sambutannya dimeriahkan dengan ibadah korban. Setiap surau-surau atau masjid pasti ada sembelihan korban. Jika di bandar-bandar seperti Lembah Klang ini..setiap masjid pasti lebih 10 ekor lembu tumbang sebagai menunaikan korban oleh penduduk setempat. Banyak daging korban diagihkan untuk penduduk sekitarnya.
Kebanyakan masjid atau surau mengadakan ibadah korban ini selepas solat sunat E'id. Tetapi tahun ini banyak surau dan masjid yang menangguhkannya di hari kedua kerana E'idul 1430 jatuh pada hari Jumaat. Oleh kerana bimbang mengganggu jamaah untuk menunaikan solat Jumaat berjamaah maka ibadah korban ditangguhkan.
Keharusan membuat pilihan samaada memada solat sunat Eid sahaja atau menunaikan juga solat jumaat berjemaah, menjadi perbincangan. Wujud dua pendapat yang boleh difikirkan. Sesungguhnya mencari suatu yang lebih jelas berdasarkan ilmu menjadi kewajipan muslim.
Pendapat pertama mengatakan harus solat keduanya. Pendapat kedua pula mengatakan harus memilih salah satu. Hujjah yang diberi memada memilih salah satu kerana sudah terlaksana maksud 'berhimpun' dengan solat eid itu. Jadi tidak perlu menunaikan dua perhimpunan dalam hari yang sama.
Namun kenyataan sedemikian perlu dicari hujjah dan dalilnya. Ini bagi mengurangkan perselisihan antara umat Islam yang bersaudara...
Kesimpulannya, jika kita nak beramal pastikan ada sumber dalil Qateiynya. Pastikan kita beramal mengikut sunnah sekalipun amalan/ibadah yang kecil-kecil sahaja. Namun Allah memandang amalan kita bukan mengikut saiznya sahaja. Jika ikhlas insyaAllah sekalipun kecil ia menjadi amat besar di sisi Allah...!!
Seterusnya kita berusaha memenuhi tuntutan amanah dan tanggungjawab sebagai 'khalifah ' di atas muka bumi dengan sebaik mungkin.
Bandar Puteri
28 Nov 2009
Saturday, November 28, 2009
semuanya bunga
Tapi sorry la ye...gambar tak setting elok..harap maaf la...
Masa tu Sofia slim lagi...!!
Antara hobi Ummi memang la suka bunga. Gambar bunga, pokok bunga, beli bunga....semuanya ..BUNGA..!!!
Masa jalan di UK dulu , time nak balik tu beli bunga tulip hidup, macamla kedai tu sebelah rumah je...
Tapi Alhamdulillah geram pumya pasal lah..beli juga..elok je bunga tu bila ummi letak elok2 dalam kotak. Depa pun tau kotak rengan2 tu ' oleh2' tu depa tak kacau ...susun elok2 lagi..
Nanti ummi masukkan gambarnya di sini..
Ummi...Wardah.
Panorama indah-Alam Ciptaan Allah
Thursday, November 26, 2009
Pendidikan melalui Alam...
Masa ummi sekolah rendah dulu, antara subjek yang dipelajari dinamakan Ilmu Alam. Sekarang ini dinamakan Geografi. Agak ummilah zaman dahulu bahasa Melayu dipengaruhi oleh tamaddun dan budaya Islam Arab. Sebab itu banyak istilah dan penggunaan kata dalam bahasa Melayu yang menyerupai bahasa Arab. Contohnya subjek Ilmu Alam itu.
Bagi orang kampung seperti ummi, alam tabie adalah kehidupan siang dan malam.Hidup dan mati. Bagai degupan jantung yang dapat dirasa segenap denyut nadi. Alam tabie anugerah Ilahi, ia... amat dekat dihati sanubari. Saling perlu memerlukannya.
Sekadar memberi contoh. Aktiviti harian si anak desa. Bila bangun pagi, terus ke kali lalu berwudhuk lantas berdoa yang maksudnya,"
" Aku menyaksikan bahawa tiada Tuhan melainkan Allah yang esa tiada yang menyekutuinya. Dan aku menyaksikan bahawa Muhammad itu hamba dan pesuruhnya. Ya Allah , jadikanlah aku dari hambaMu yang soleh. Maha Suci Allah dengan sifat kepujianMu. Aku menyaksikan tiada Tuhan melainkan Engkau. Ku mohon ampun dan taubat padaMu. Dan Allah rahmati serta sejahterakanlah junjungan kami Muhammad, keluarga serta sahabat-sahabat Baginda" .
Sabda Rasullullah SAW:
"Sesiapa yang mengambil wuduk dengan baik kemudian dia berkata, Asyhadu al laa ilaaha illAllah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan 'Abdahu wa rasulluh, Allah hummaj 'alni minat tawwaabin, waj'alni minal mutatohhiriin (maksudnya: Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan selain Allah esa (Tuhan) saja tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah hamba dan utusanNya. Allah jadikanlah aku dari kalangan orang yang banyak bertaubat dan jadikanlah aku dari kalangan orang yang menyucikan diri), akan dibuka untuknya kesemua lapan pintu-pintu syurga agar dia memasukinya dari mana dia suka.
(Hadis Riwayat Al-Tarmizi(50);Sahih:Sahih Al-Tarmizi(55) dan Al-Nasai(148);Sahih:Sahih Al-Nasai(148)
Bila tangan diangkat doa dipohon, mata melihat menerawang ke langit nan terbuka. Melihat betapa hebatnya ' Ayat-ayat Allah' umpama kitab yang terbuka luas. Hati rasa amat syahdu....melihat langit maha hebat dan besarnya ciptaannya itu.Minda menyelusuri Alam,saujana mata memandang... . Alam anugerah Allah kepada hambanya yang hidup untuk mengabdikan diri kepada yang Maha Esa. Itulah tujuan alam ini dicipta.
Terasa amat dekat di hati bila membaca ayat2 suci. Seumpama surah An-Naba' ini. Semuanya ada di depan mata. Bukan teori atau ilusi, tapi itulah kenyataan kehidupan kepada kami orang-orang desa......
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
6. Bukankah Kami jadikan bumi suatu hamparan yang luas.
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
7. Dan gunung-gunung sebagai pasak?
Ayat 6 sampai 16 memiliki makna yang sama. Allah sedang menunjukkan bukti dari
kesempurnaan penciptaan dan sifat siklis dari penciptaan tersebut. Bukankah bumi
menjadi hamparan luas yang meringankan gerak kita sehingga kita dapat mencari
penghidupan, dan bukankah gunung-gunung itu pasaknya? Secara geologis, gunung-gunung
bagaikan pilar-pilar terpendam yang merekatkan lapisan kerak bumi yang renggang
sehingga aman dan stabil.
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا 8.
Dan Kami telah menciptakan kamu berpasang-pasangan.
Ayat ini mengungkapkan keberpasangan dari setiap jenis makhluk hidup, laki-laki
dan perempuan, dan kebertentangan setiap aspek penciptaan lainnya, seperti baik dan
buruk, sehat dan sakit, nafs (diri) yang rendah dan nafs yang tinggi.
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
9. Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
10. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian penutup,
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
11. Dan Kami jadikan siang untuk mencari pengbidupan,
Akar kata kerja 'istirahat' dalam bahasa Arab adalah subât yang artinya tidur di
musim dingin, beristirahat, menghentikan kegiatan (sabata). Kata benda yang
bertalian adalah sabbat yang artinya Sabtu. Pada hari ini kaum Yahudi tidak boleh
mengerjakan urusan duniawi apa pun. Semua aktivitas lahiriah dilarang agar manusia
bisa mengisi ulang dirinya secara batiniah. Tidur—suatu bentuk hibernasi atau
kegelapan yang singkat—sebenarnya dapat membangkitkan vitalitas karena dengan tidur
kesegaran fisik kita akan pulih kembali dan mencapai keseimbangkan diri setelah
menjalani berbagai kesulitan di siang hari. Saat malam tiba, maka malam pun
menyelubungi kita bagaikan sebuah jubah. Kata yang digunakan di sini untuk
'penutup' adalah libâs, dari kata kerja labisa, yang artinya 'mengenakan penutup
atas sesuatu, menyelubungi, membajui atau memasangkan pakaian'.
Penghidupan (ma'âsy) berasal dari kata 'âsya, yang artinya 'hidup'. Ma’âsy juga berarti 'jalan hidup atau gaya hidup'. Siang hari adalah waktu untuk melakukan aktivitas jasmaniah karena ada cahaya, dan sebaliknya, bila tidak ada cahaya (yakni, malam hari), maka itulah saatnya untuk melakukan aktivitas batiniah. Begitulah menurut hukum kebalikan.
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
12. Dan Kami membangun di atas kamu tujuh buah yang kokoh,
'Tujuh buah yang kokoh' di sini adalah tujuh langit. Syidâd adalah jamak dari syadîd (kuat), dari akar kata syadda (kokoh, kuat, teguh, mantap,' dan 'membebani'). Ini berarti bahwa langit-langit itu saling bertalian dan terjalin secara kuat, disatukan oleh kekuatan-kekuatan tak kentara yang berada di luar jangkauan penglihatan kita. Dari tujuh lapis realitas fisik (langit) yang tinggi, kita hanya dapat melihat lapisan langit yang berisi bintang-bintang.
Banâ artinya 'membangun, mendirikan, menegakkan, menyusun'. Langit-langit disatukan dan dibangun oleh kekuatan dan kekuasaan yang tidak nampak. Bagian fisik dari langit-langit itu tidaklah ada artinya dibanding banyak sekali kekuatan gaib yang menjaga agar mereka tetap seimbang selama berjalannya ekspansi.
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
13. Dan Kami jadikan lampu yang menyala terik,
Ini adalah deskripsi tentang matahari yang seringkali diilustrasikan sebagai sirâj wahhâj (lampu yang menyala terik). Wahhâj artinya 'menyala terik, pijar, panas membara, berkobar-kobar, cemerlang'. Sifat matahari adalah memancarkan cahaya, sedangkan sifat bulan adalah memantulkan cahaya.
وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا
14. Dan Kami turunkan dari awan air yang melimpah,
Kata yang digunakan di sini untuk awan (mu'shirât) berasal dari 'ashara, yang artinya 'memeras, menekan ke luar'. 'Ashîr artinya 'air' (jus). Mu'shirât adalah awan yang mengeluarkan air hujan yang turun melimpah (tsajjâja).
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
15. Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu bijian-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
16. Dan kebun-kebun yang lebat.
Demikianlah alam tabie..bagi insan yang diajarkan oleh Al-Quran. Suatu kehidupan yang diciptakan untuk insan. Agar kekal menjadi hamba Tuhan.....!
Allahummajalna min ibadika muhsinin..
Ummi Wardah.
10 Zul hijjah
Wednesday, November 25, 2009
Kenangan Indah di Kg...
Perhimpunan Keluarga..Eemm..bestnyer..
Antara memori indah yang ingin ummi tulis hari ini...
Mengimbau kenangan di desa kelahiran. Sawah padi luas terbentang. Panorama desa indah menawan...Aaargh...seribu kenangan tak mungkin akan ummi lupakan...!!
Kicauan burung pagi hari
Kokok ayam bersahutan di subuh nan bening
Sinar mentari pagi nan nyaman
Bayu pagi menyapa dedauan padi nan menghijau
Tetesan embun pagi di ats dedaun
Sejuk air di kali
Ikan-ikan berlarian di kolam dan perparitan
Bunyi ikan di kali bagai nyanyian....
Makhluk-makhluk Allah bernama
Alam semula jadi
Pastinya mengajar
Erti kehidupan
Begitu sinonimnya manusia dan Alam
Di desa kelahiran
Saling bergantungan
Alam dan manusia
Keduanya hamba Allah jua....!
Tugas dua serupa
hanya berbeza cara.
Ummi dilahirkan dalam keluarga besar....
adik-beradik bonda semua punya anak-anak yang ramai. Wak Saerah sahaja anaknya cuma dua. Kenangan berhimpun semua sepupu sepapat juga antara memori indah..pasti ummi takkan lupa...
Antara abang sepupu yang masih segar dalam ingatan, Abang Aziz...Abang Masloro , Abang Masdar, Kak Jumanah, Kak Joha, Abang Hamzah,Kak Mus dll...
Tapi yang ingat sekali siapa tau...!
Abang Aziz anak kakak Bonda yang sulong. Umur nya hampir sebaya dengan bonda. Sebenarnya mereka rakan sepermainan dari kecil. Masa bonda belum berkeluarga lagi.
Ummi masih ingat Abang Aziz bersuara merdu. Bila dia bernasyid atau berqasidah memang sedap didengar...
Seingat ummi dulu bila dah selesai musim menuai padi..nanti Atok akan panggil cucu-cucunya datang menolong 'mengangin padi' sebelum disimpan di dalam kepok padi. 'Mengangin padi' adalah kata istilah yang digunakan bagi membersihkan padi dari sekam dan sampah dedaun padi sebelum disimpan di dalam kepok padi dengan menggunakan kipas angin khas. Kipas ini dipusingkan dengan kayuhan seperti basikal. Jika takada kipas angin khas ini, mereka akan menggunakan tenaga angin semula jadi.
Bila sudah selesai kerja,biasanya hampir tengah malam, masa tulah Abang Aziz akan mengalunkan nasyid atau qasidah dengan suara merdunya itu. Apa lagi..eemm.. kami adik-adik sepupunya amat gembira sekali. Wak Saerah pula... bonda Abang Aziz yang tinggal serumah dengan Atok,akan menyediakan hidangan istimewa untuk kami semua. Wak Saerah memang terkenal pandai memasak. Dia biasa menjadi ketua tukang masak di kampung jika ada kenduri kendara.
EEmm... indah sungguh kenangan ummi masa itu. Seperti satu perhimpunan keluarga. Waktu semua adik beradik, saudara mara yang dekat berkumpul di rumah Atok...!!
Masih terbayang Atok akan duduk di satu sudut memerhatikan kami semua membuat kerja. Atok sudah uzur. Bila berjalan bongkok tiga. Tetapi ingatannya amat kuat. Atok meninggal ketika umurnya 121 tahun. Tapi MasyaAllah atok tak nyanyok. Masih solat pada hari terakhirnya. Siap mengkhabarkan wak Saerah harinya sudah tiba. Berpesan lagi jangan tinggalkannya sendirian. Minta dibantu solat dan bacaan apa-apa yang masih diingatnya.
Aaahh...MasyaAllah .. Atok bukan graduate mana-mana institusi ...cuma kata bonda atok orang yang cukup berpegang kuat apa yang dia faham. dan amat istiqamah dalam amalan. Amat menjaga kebersihan khasnya dalam ibadah solat. Amalan sunnat jarang ditinggalkannya hatta amalan memakai pakaian mula kanan dulu, pun tidak dicuaikannya. Teringat ummi,atok menyuruh ditanggal semula baju yang dipakaikan kepadanya kerana yang membantu memasukkan tangan kirinya dahulu...
Matanya masih 'awas' . bila membaca tanpa kaca mata. Masih terbayang atok membesarkan sumbu lampu pelita sampai pernah terbakar. Masa tu atok tengah mengaji Al-Quran tengah malam semasa qiamullail. Apa lagi diapun menlaung2 di tengah malam buta. Wak Saerah terkejut sambil kelamkabut memadamkan api. Alhamdulillah dapat dibantu , jika tidak tak terbayang apa akan jadi....
Semua orang kampung ummi dahulu ada kepok padi. Kepuk padi inilah tempat simpanan padi sehingga musim menuai yang akan datang.
Rumah atok selalu jadi tempat persinggahan . Juga tempat perhimpunan kaum kerabat , sahabat handai Atok dari dulu-dulu lagi. Itu cerita bonda. Saudara mara dari Perak pasti akan datang rumah atok bila tiba musim menuai padi. Tujuan mereka ambil upah menuai padi. Ya..pasti upahnya ialah bekalan padi/beras. Kadang-kadang teman2 atok yang baru datang dari Pulau Jawa juga singgah di rumah atok.
Jadi rumah atok sudah biasa ada tetamu yang ramai. Jika masak pasti banyak. Macam kenduri, kata emak. Tu yang Wak Saerah jd pandai masak. Kerana di rumah pasti selalu atok buat jamuan.
Itulah kenangan indah di desa kelahiran...
Kini segalanya telah berubah..
Tiada lagi perjumpaan seperti itu...
Ramai keluarga ummi menjadi penghuni bandar
kehidupan lebih terasing
Budaya kejiranan, persaudaraan dikampung
segalanya tinggal kenangan............!
Ummi Wardah
Bdr Puteri, Klang
Tuesday, November 24, 2009
Selamat Hari Lahir...anakku..!!
Selamat Hari lahir Sofiah
Moga panjang Umur....!!
19 November 2009 genaplah usia Sofiah Kauthar anak bongsu Ummi 6 tahun. Kali ini kami sepakat ingin meraikannya dengan sedikit jamuan. Kawan-kawan adik, anak-anak jiran tetangga , kawan sepermainan Sofiah dijemput meraikannya. Sofiah tampak sangat gembira. Inilah kali pertama kami menyambutnya dengan majlis begini. Selalunya memada kami ingatkan dengan kad ucapan, beli kek atau bawa makan-makan di tempat makan kegemaran keluarga.
Ruang tamu dihias biar tampak ceria. Along dan Angah siapkan sedikit hiasan. Untuk jamuan,Ummi belikan sebiji kek coklat yang agak besar. Abah pula belikan lilin bertulis "Happy Birthday" berwana warni....untuk hiasan kek itu..!
Kakak-kakak siap balutkan hadiah2 untuk tampak lebih meriah. Selain kek disediakan juga tambahan juadah. Nenek turut sama duduk meraikan tetamu yang hadir. Tetamu2 kecil teman-teman Sofiah....!
Happy Birthday To Sofiah, Happy Birthday to You...!
Begitu semangat Arif dan Husni teman permainan rapat Sofiah menyanyikannya. Bagaikan ketua pula dengan suara bersemangatnya itu..!! Arif dan Husni dua beradik anak jiran kami Cikgu Kamal. Keduanya amat rapat dengan Sofiah Kauthar. Setiap petang ditemani bibik pembantu pasti ketiganya akan ke padang permainan sekali. Kalau lama tak bertemu pasti sebok minta dihantar ke rumah mereka.
Kawan-kawan Sofiah ramai juga yang datang . Jiran sebelah rumah juga turut hadir. Bagi ummi, majlis begini bukanlah sangat nak meraikan hari lahir tu. Ummi pun beranggapan tidaklah ia amalan sunnah. Cuma ia menjadi satu ruang yang boleh dimanfaatkan untuk berkumpul dan bertanya khabar dengan jiran2 dan teman2. Kerana amalan ziarah jiran ni bukanlah budaya di bandar hari ini. Selalunya ziarah jika ada undangan majlis-majlis tertentu sahaja.
Moga Sofiah akan terus diberi kesejahteraan. Diberi teman-teman yang baik untuk membina diri jadi insan cemerlang di hari muka. Ummi, Abah, Kakandamu sentiasa bersamamu.
We love U.....!!
Ummi..
25 Nov. 2009
Bdr Puteri
Saturday, November 21, 2009
Panorama Indah di UK dan kaki banjaran Alps.....France
Musafir ummi ke europe membawa ummi ke sebuah kg traditional, Cecilliance di pinggir banjaran gunung Alps. MasyaAllah...itulah kata-kata yang terlantun dari mulut ummi tika sampai dan melihat salji yang memutih umpama kapas. Lantas sambil bertasbih ummi mengambil segenggam dan melontarkannya...!! Aaargh....Subhanallah..!!!!
2 hari berada di desa Perancis bersempena dgn perayaan Hari Natal 2007. Seawal pagi menanti kotla ada sambutan meriah yang diadakan di gereja ke..? Kerana penempatan kami hanya beberapa meter sahaja dgn sebuah gereja kecil di kampung ini...
Ummi memerhatikan ke arah jalan, jika ada berbondong kereta datang ke gereja...nyata tiada..!!! .Ummi melihat-lihat ke arah gereja...juga ...sepi sahaja. Tiada nampak kelibat penduduk berkumpul ramai, Tiada kedengaran lagu-lagu gereja berkumandang...!! Jika ada pasti dapat didengar..!! kerana hanya beberapa meter sahaja gereja dari tempat ummi berdiri.
Pukul 7 pagi hanya kedengaran loceng gereja berdering beberaa kali, selepas itu sunyi sepi....gereja dan sekitar kg sunyi umpama tiada perayaan, ..tiada berpenghuni..!! Tiada sambutan perayaan sehebat di Malaysia jika tiba hari natal. Bahkan sepanjang perjalanan dari Kota London sehingga ke Dublin, perayaan Krismas hanya disambut sederhana sahaja, bahkan di sesetengah tempat tak terasa perayaan itu disambut pun...
Betapa jika di M'sia ...terlebih2 menyambut berbanding tempat penduduk yang terpadat penganut keristian ....!!
Mungkinlah musim sejuk, bersalji pula. Semua aktiviti keluarga didalam rumah sahaja. Kami keluar rumah penginapan kerana aktiviti riadhah . Main perang-perang/baling2 salji yang dikepal2. Masing kumpulan mepertahankan patung eskimo yang dibuat. Selepas 20 minit semua peserta lari masuk ke dalam bangunan penginapan. tak tahan sejuk.
betul sepeti dalam peti ais...amat2 terkenang tanah tumpah airku...Malaysia bumi yang nyaman...tidak sejuk dan tidak terlalu panas....
Alhamdulillah.....
Catatan Ummi Mar
Monolog ..seorang sahabat..klien
Teknik Kaunseling yang wajib bagi seorang kaunselor
Seorang klien bila di depan kaunselor, perlu didengar suaranya,bahasa tubuhnya,bahasa tulisannya, bahasa emosinya..pendek kata yang tersurat dan tersirat...
Mari kita dengar puisi ini........
puisi dari seorang sahabat. Tanyai diri sudahkah Aku menjadi Pendengar yang baik..? Rupanya banyak lagi yang perlu kita dengar untuk menyantuni seorang sahabat akan hak-haknya.....Aaaahh..Sungguh Allah sahajalah yang Maha Mendengar dan menjadi AlWaliyy yang terbaik buat seorang hambaNya.....
sahabat,
ku pasti kalian melihat
pakaian di tubuh ku tidak berganti
selang sehari ku pakai lagi
balik2 baju maxi
dlm seminggu 3,4 kali
kekadang tu setiap hari
ku pasti kalian melihat
tudung yg sama menyaluti muka
hingga kainnya naik lusuh dan carik rupa
ada bekas ronyok dibakar seterika
pasti kalian berkata-kata
mengapa kupakai juga
ku pasti kalian melihat
sandal usang tersarung erat
kulitnya terkopek benangnya cacat
dulunya coklat berkilat kini coklat berkarat
ke kenduri, ke ofis, ke pasar dan ke mini mart
sandal tu juga yg ku pakai
ku pasti kalian perasan
rumah ku lapang luar dan dalam
bukan luas, besar pun bukan
tapi kerana tiada barang, tiada hiasan
yang ada cuma asas keperluan
sofa yang ada pun dah koyak, nasib tak rabak
akibat anak2 suka lompat katak
ku pasti kalian melihat
keretaku proton iswara sedan
warnanya dulu krim susu, kini bertukar krim kelam
'sound effectnya' cukup mengancam
lintas atas bumper jalan, gegarnya lain macam
nasibla enjin masih gagah menderam
Aircondnya pun mcm segan
silap haribulan kami anak beranak bersauna sakan
tenteraku ramai, kalian pun cam
memang sah sarat dan senak bila keluar berjalan
ku pasti kalian perasan
acapkali berkumpul bersama
aku senyap seratus bahasa
Seringkali muram jarang ceria
nak berborak tapi macam tak berapa kena
tapi bila berdua aku kerap bertanya
disangka diam rupanya nak juga bercerita
walaupun monolog ceritamu, monolog ceritaku tak sama
ku pasti kalian akan tertanya-tanya
mengapa begini ?
sedangkan jawatan,gajiku dan suami
cukup untuk merasa, membeli, memakai yang lebih lagi
tidakkah terasa di hati
betapa daif, rendah dan malunya diri
sahabat2 di sekeliling punya karisma, berkeyakinan tinggi
pakaian, perhiasan, rumah dan kereta peribadi
semuanya setanding, sehebat pangkat dan gaji
tunggu apa lagi, la ni juga kena UBAH DIRI!!!???!!!?!!
Sahabat yang ku kasihi
Jawapanku cuma satu sahaja, yakni
Bagaimana nak ubah diri
Sedangkan setiap hari ku ingat MATI...................
Friday, November 20, 2009
Bonda.... Engkaulah Permata yang tak ternilai
Bonda, sudah tentu setiap ibu ada istimewanya yg tersendiri..
Seingat ummi amat banyak pendidikan dan qudwah hasanah yang ummi ingati dari bonda....ya ..amat banyak sekali..
Tak tertulis jika mahu ummi tulis. Memada yang ingin ummi nukilkan, moga ada pengajaran dan kebaikan untuk ummi dan anak-anak ummi.
Bonda seorang yang cerdas minda. " Dulu emak mana ade masuk sekolah seperti kamu hari ini. Adalah masuk sekolah 'dewasa' 3hari , pastu tu dah tak dapat nak pergi...". Cerita emak suatu hari. " Habis macam mana emak boleh membaca..?Boleh baca jawi dan rumi..". Soal ummi ingin tahu.
"....Itu...anak saudara emak abang Aziz tu, dia pergi sekolah. Bila dia balik sekolah emak suka bertanya. Dialah yang banyak menunjukkan emak huruf2 rumi. Rupanya huruf-huruf tu banyak di kertas koran (surat khabar) yang jadi pembungkus barangan....". Jelas bonda panjang lebar.
Bonda seorang yang kuat berusaha. Lepas itu bonda rajin melihat Abang Aziz membuat kerja rumah. Dia pun cuba-cuba mengeja dan menulis sehingga akhirnya bonda pandai membaca dan menulis.
Bukan itu sahaja, bonda juga kuat hafazannya. Beberapa surah amalan harian seperti Yasin dan Al-Mulk bonda hafaz. Guru Quran bonda jika tidak Atok , Neneklah. Bonda tidak pernah dihantar mengaji di rumah orang lain...
Jika malam jumaat pasti bonda akan mengingatkan kami semua ," Baca Quran. Ni malam jumaat arwah-arwah atok dan nenek kamu balik ziarah. Mereka sedih jika rumah ini seperti kubur, tanpa bacaan AlQuran..". Itu.... antara peringatan yang bonda sering ucapkan setiap malam jumaat tiba. Adakah benar arwah saudara mara ziarah rumah-rumah kita bila tiba malam Jumaat ...sehingga kini ummi belum terjumpa lagi dalil-dalil Qatie mengenainya. Allahu A'alam.
Yang ummi jumpa ya ada hadis menyatakan , maksudnya , janganlah jadikan rumah-rumah kamu seumpama kuburan. Ini kerana rumah yang sunyi tanpa bacaan Al-Quran.
Tapi peringatan bonda sudah jadi kelaziman kami seisi keluarga. Biasanya lepas maghrib hingga isya' malam jumaat sudah menjadi kebiasaan, kami akan masing-masing membaca Yasin. Kadang-kadang kami membaca bersama-sama. Sementelahan pula malam jumaat adalah malam cuti mengajar mengaji di rumah kami.
Ayah dan Bonda bukan sahaja jadi guru Quran kami adik beradik, tetapi juga menjadi guru Quran kepada anak-anak orang kampung, lelaki dan perempuan. Bila ayah dan bonda semakin sibuk dengan urusan sawah dan kebunnya, kamilah adik beradik menggantikan ayah dan bonda mengajar anak-anak jiran sekampung yang datang mengaji.
Ummi masih ingat lagi seawal umur 9 tahun ummi sudah menjadi guru quran kepada beberapa orang anak-anak jiran kami. Antaranya ada yang sudah berada di darjah enam, 12 tahun juga menjadi anak murid ummi ketika itu.
Hari Ahad adalah hari 'pengajian' ayah dan bonda di surau dikampung bersama Tok Kiyai Mursyidi. Seorang Tok Guru lulusan pesantren di beberapa pondok pesantren di Bagan Datoh,Perak...Orang yang tawadhuk dan lemah lembut. Semua kitab yang diajar dalam bahasa jawa halus. Ummi selalu melihat ayah berbincang dgn beberapa teman sekampungnya mengulangkaji kitab-kitab yang dibaca bersama Tok Guru. Agaknya berbincang mana yang belum dapat difahami dengan baik. Ayahlah yang jadi rujukan mereka.
Bonda pula ada mengajar kitab-kitab jawa itu kepada beberapa orang anak-anak sahabat sekampungnya di rumah. Mereka datang malam hari belajar dengan bonda kitab yang bonda pelajari di surau bersama Tok Guru. Mereka tidak hadir ke surau sendiri kerana semua murid Tok Guru di surau orang-orang dewasa atau tua-tua. Mereka malu untuk turut serta. Selalunya bila bonda bacakan kitab-kitab tu ummi tumpang sekaki mendengar sekali. Walaupun tak semua yang ummi fahami, kerana bahasa jawa itu....
Bonda..oh bonda..besarnya jasamu...
Bondalah ' tailor' kami sekeluarga. Bonda pandai menjahit baju dll. Menyulam dan membuat kerja-kerja tangan wanita. Baju-baju kami dan ayah bondalah yang menjahitnya...Bonda akan 'repair' sendiri mesin jahitnya jika rosak.
Kami semua dipaksa belajar menggunakan mesin jahit untuk menjahit yang mudah-mudah seperti menjahit kain batik atau pelikat. Alhamdulillah semua adik-beradik perempuan termasuk abang sulung ummi juga boleh menjahit. Arwah kakak sulung kami pula akhirnya menjadi tukang jahit yang mahir semasa hayatnya. Arwah Kak Pah (kakak sulong ummi) dan Kak Ani (anak ketiga bonda) yang mengambil alih tugas bonda menjadi tailor keluarga bila bonda semakin berusia.
Semasa ummi kecil dulu ummi masih ingat abang sulung ummi juga menjahit kain pelikatnya sendiri menggunakan mesin jahit bonda...jahitannya juga kemas....itu antara ilmu yang digunakannya juga selepas berkeluarga. Abang sesekali akan menjahit pakaian anak-anaknya yang koyak dll.
Eemm...Seingat ummi mesin jahit bonda masih ada sehingga sekarang. Kini mesin itu diwarisi kakak ipar ummi di kampung pula.
Aduhai bonda...betapa tak ternilai jasamu kepada kami semua..anak-anak bonda. Moga kebaikanmu menjadi pahala yang menjadi bekalanmua di Alam yang kekal abadi nanti. Kami anak-anakmu pasti akan terus mendoakan bonda . Moga kita ditemukan dan duduk bersama lagi di sana nanti....
Ummi wardah.
20 November 2009.
Thursday, November 19, 2009
Ceramah di UK
|
Lagi...mengenai Breast Cancer
Dr. Kathleen Reardon Professor,
Posted: November 17, 2009 10:50 AM
I'd Be Dead By Now -- The New Breast Cancer Guidelines
I'd be dead by now if it weren't for breast self-examination. And had my doctor been less convinced of his own guidelines regarding women without a known history of breast cancer, my cancer would have been detected earlier and I would have been treated sooner and less aggressively. I was 32 years old.
Does this mean the findings of the study about to change women's lives are worthless or tainted by the influence of insurance companies and planned medical cutbacks? Can't answer that yet, but I'd hate to think so.
I'll say this. I'm a social scientist with nearly twenty years conducting preventive medicine research. Research by leading scientists is informative, often instructive, but never the last word. And that is how most of them think as well. Even the best research can be influenced by the desires of those conducting it, those sponsoring it, guidelines for publication, and a host of other factors. This is why replication is so important. But even when studies are repeated, it is possible for biases, errors and oversights to be so as well.
The latest research is one more piece of information for the decision process women must make each year regarding mammography. That's it. If breast self-exam gives you greater peace of mind, no set of guidelines should deter you from it. If someone in your family found a lump in her breast that turned out to be breast cancer, what a team of doctors and researchers tells you is simply one piece of advice and perhaps irrelevant to your situation.
They are researchers looking at numbers. You are a person they do not know.
I have high regard for many of the doctors weighing in on this subject, but let me bring it back to you, your wife, mother, sister, or friend. Anecdotal information is valuable. It is part of the larger picture. You also need to know yourself. If you're more interested in being sure than worried about being scared, find yourself a doctor who agrees with you. And get the mammogram recommended by the American Cancer Society before the insurance companies take that option away.
Can you overdo worry about breast cancer? I suppose so. But gum disease concerns me too and no study is going to convince me to stop flossing. So, ignore all this condescending talk about women worrying and how we should be protected from our nervous selves and instead take the findings of the research as useful, additional information.
To your family and yourself, you are not a number. And your life is different from that of the people who seem to have the answers. Do what's best for you. I've found that fighting cancer is a bit of a crap-shoot anyway. The guidelines keep changing. Treatments improve. And you might in hindsight wonder if a different approach would have spared you some later problems. But there's much to be said for being glad that you're still here.
Later today I'm heading over to the YMCA to Lance Armstrong's Livestrong exercise program for cancer survivors. I don't think I'll find many people there saying, "I wish I'd known not to bother looking out for cancer at my age" or "I wish some doctors had protected me from worrying." No. We're going to enjoy our exercise thanks to Mr. Armstrong and the YMCA and be glad that when it came to our decisions, we did, after relevant information was considered, what seemed right for us.
Sunday, November 15, 2009
Bonda, Engkaulah Ibu Bagaikan Wardah yg merah menyala
IBU...berbaktilah semasa ada..
Bonda Hjh Habsah telah menjangkau usia 78 tahun. Ketika Ummi dilahirkan usianya 27 tahun. Begitulah catatan yang tertera di Surat Kelahiran Ummi. Kini seusianya Alhamdulillah Ummi masih dapat melihatnya, solatnya tetap berdiri, rukuk dan sujud. Pendek kata masih cukup qiam solatnya. MasyaAllah....Walhamdulillah bonda orang tua yang masih sihat. Moga Allah terus memeliharanya...Ingatannya masih jelas sekalipun tidak sebaik dulu. Maksud Ummi bonda tidak nyanyuk. Dalam keadaan biasa bonda tidak memerlukan kacamata. Penglihatannya masih jelas sekalipun hanya sebelah matanya yang masih berfungsi dengan baik.
Seingat ummi, boleh dikatakan setiap malam bonda pasti akan qiamullail. Berpuasa sunat Isnin dan Khamis. Setiap pagi selepas subuh pasti akan duduk dikatilnya menelaah AlQuran dan terjemahannya. Al-Quran itu hadiah abang sulungku padanya.
Terbayang bila Bonda mula membaca,
Tingkap dibuka luas. Langsir disingkap ke tepi supaya cahaya dari luar menerangi ruang bilik belakang di mana bonda duduk selama tinggal di rumah Ummi. Alhamdulillah Ummi rasa bersyukur kerana bonda senang untuk tinggal di sini. Setiap pagi sebelum pergi ke tempat kerja pasti ummi akan bersalam dulu dengan bonda.
Namun sebagai anak, ummi amat terasa, betapa kesebokan tugasan, kadang-kadang menjadikan perhatian ummi pada bonda juga terkurang...
Ah..pastinya seorang tua ..., terasa sunyi. Tiada yang bercerita bersamanya.... Ditambah pula, bila anak-anak sebok dengan pelbagai urusan kerjaya, balik lewat petang atau malam hanya bibik pembantulah yang paling setia meneman bonda. Bibiklah yang paling tahu sakit demamnya, makan minumnya.......
Bonda baru sahaja baik dari demam dan sakit perut yang menyebabkan bonda amat letih...Sebelum ini bonda jikapun demam tak seletih ini...bila Ummi pegang badannya sejuk, amat tersa kulit gemersiknya. Begitu letih...namun bonda gagahkan diri, tetap solat berdiri.....bila masuk waktu cepat2 bonda tunaikan solat..
Cuaca yang redup, hujan dan selalu mendung, menyebabkan bonda agak keliru. Lalu selalu bertanya , " Sudahkah masuk waktu..?
Menjadi kelaziman ummi, bila bonda tidak sihat pasti ummi maklumkan semua adik beradik ummi yang berhampiran agar berziarah bonda. Harapnya bonda akan cepat sembuh bila melihat anak-anaknya datang melawat. Itulah kelebihan sebenarnya jika bonda yang sudah uzur tinggal bersama. Rumah kita pasti jadi tumpuan ahli keluarga...Mudah-mudahan bertambah rahmat Allah pada ahli rumahnya....Amin.
Mengingatkan ini, Ummi tidak dapat membayangkan jika nanti saat bersama bonda sudah tiada lagi......pastinya Ummi yang akan paling terasa. Bayang dan kelibat bonda di rumah, terutama di bilik tidurnya...pasti bukan mudah ummi lupa..
Minggu lepas,
Seperti selalu, bila ummi bersalam dengan bonda sebelum ke tempat kerja, seperti biasa ummi pasti lafazkan," Mak pergi dulu..mohon maaf zahir batin ya mak.Mohon halalkan segalanya.". Bonda menjawab, " Ya..sama-sama. Emak pun mohon maaf juga dan halalkan makan minum". Walaupun itu merupakan ucapan lazim bagi masyarakat jawa ketika "wida' dgn sanak saudara tetapi semenjak akhir2 ini, dengan kesihatan bonda yang semakin uzur,Ummi mengucapkannya dengan perasaan amat mendalam di hati...Ummi terasa2 betapa saat bonda bersama kami sudah tidak lama......
Ah...betapa syukurnya Ummi..semenjak bonda tinggal bersama, ya lebih 6 tahun, bonda amat banyak membantu kami sekeluarga. Sekurang-kurangnya bonda mengawasi anak bongsu Ummi, Sofiah Kauthar. Bahkan bonda sudah seperti ibu kepada semua pembantu-pembantu ummi juga. Jika bonda berpergian ke rumah adik beradik yang lain, pasti bibik pembantu akan bertanya kerana rindu, " Bila emak akan balik ya Ummi".
Begitulah bonda yang dikasihi. Moga hidup bonda diberkati Allah adanya.
Catatan ini ummi akhiri dgn doa,
Doa buat bonda , moga bonda dilimpahi Allah keampunan dan keberkatan. Dipelihara sehingga saat menemuiNya...
Ummi Wardah